Tuesday, May 20, 2014

Report Yugioh Nationals 2014 - Kevin Wijaya

Ini report dari Kevin Tri-Edge... in-house desainer kita untuk NATS props.. dan Runner Up di NATS pertama kita NATS 2011. Meskipun sudah pensiun selama beberapa lama, masih terbukti bahwa seorang duelist sejati pasti akan kembali ke jati dirinya (hehehe...)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

PRE-NATS

Setelah sekian lama pensiun dari dunia Yu-Gi-Oh! karena kesibukan kuliah, akhirnya saya memutuskan untuk kembali main lagi di acara Nationals Yugioh Indonesia yang ke-4.

Sudah tahu tanggal acara sejak April, karena dimintai tolong untuk mend...esain properti-properti Nats (banner, ID card, etc), tetapi karena sudah lama tidak main, jadi tidak tahu metanya dan galau mau main apa. Itu, ditambah lagi karena masih (lebih tepatnya, selalu,) banyak tugas, akhirnya keundur melulu hingga H-14 baru mikirin mau main deck apa.

Awalnya mau main Bujin, because they are ghostly cyborg samurai monster something, which is, cool. Sempat nanya2 decklist dan main ke pojo juga, tapi mengurungkan niat karena dua hal:
1. Ngecek harga kartu ke dragonwong.net dan baru tahu kalo bahannya mahal-mahal banget
2. Diberi saran bahwa karena saya sudah lama tidak main, lebih baik main deck yang sudah pernah dipegang supaya tidak misplay. Masuk akal.

Akhirnya melihat-lihat bahan yang sudah ada dan mau mencoba main Dark World. Namun kembali diurungkan karena kabarnya DW mudah di-side deck. Akhirnya pilihan berikutnya adalah Blackwing. Akhirnya saya menyusun deck BW, dan dibantu besar-besaran oleh Kent Arvine, Peter Sebastian, Rakhmat Hadita Putra, dan Teddy Swastiadi Ambaryanto. Thanks a great bunch for your helps. Akhirnya deck BW-nya selesai tepat H-1. Sungguh YOLO. Untuk mencerminkan ke-YOLO-an saya, nama deck pada decklist saya tulis "JUST LIVE MORE," yang diambil dari judul lagu opening Kamen Rider Gaim.

NATIONALS

Tiba di Taman Anggrek kira-kira pukul 7-an, agak lupa tepatnya. Seperti biasa mall masih gelap dan sepi. Mampir dulu ke CnG tetapi sepi. Akhirnya langsung naik ke tempat biasa. Ternyata masih menyiapkan tempat dan perabotan. Saya pun turut membantu, sekaligus foto dulu dengan banner yang saya desain mumpung masih sepi

Yang sudah hadir saat saya tiba di atas itu baru panitia, beberapa judge, dan Ko Suci. Setelah itu datang juga orang-orang yang tak diundang (?) seperti Michael Abner (just kidding). Dan perlahan-lahan mulai rame. Setelah mendaftar dan check deck ke judge, saya keliling-keliling area untuk mengobrol dan lain-lain.

Ketika Wira Kirros datang saya langsung menanyakan, "jadi mana wir "budak" lu?"

Kata Wira, dia belum tahu yang mana orangnya, tapi santai saja, nanti kalo udah keliatan pasti tahu yang mana. Wogh. Ternyata Wira dan Miyu Edelfelt mempunyai hubungan batin yang begitu kuat. Bahkan ibu dan anak di sinetron aja mungkin kalah kuat hubungan batinnya.

Benar saja, tak lama Wira mendatangi seorang lelaki (?) yang nampak malu-malu tapi mau, atau populernya disebut "tsundere." Di luar dugaan saya orangnya nampak lebih waras dan lebih normal dari yang terlihat di facebook. Tapi kata orang jangan menilai buku dari sampulnya, siapa tahu isinya beneran bejad

Setelah berbagai macam hal lain yang terlalu panjang untuk diceritakan, akhirnya mulai turnamen~

THE TOURNAMENT

saya masuk ke Pool 7. Lawan pertamanya adalah Handika dengan deck Hero. Meski sudah lama tidak main, tapi ketika saya merekap pertandingan itu rasanya tidak ada misplay yang terjadi. Memang kalah saja.

G1 kurang ingat gimana perjalanannya, tapi pelan-pelan saya mati. G2 ada sedikit kesalahan gambling yang juga mengakibatkan kekalahan. Welp, no problem. Move on.

Ronde berikutnya melawan Muhammad Bagus Aprilianto dengan deck Chaos Dragon

G1 saya tidak ingat early dan mid-game nya meski sudah mencatat LP di kertas, yang saya ingat late game sudah posisi kuat dgn adanya Beelze namun di-turn table dengan spamming naga-naga dan BLS-EotB. Di turn saya, saya hanya memiliki cukup resource untuk menghilangkan satu atau dua dari monster-monster itu, akhirnya kalah karena out-resourced.

G2 baru saya balik owning dan field yang cukup mantap. Akhirnya menang, namun waktu sudah habis sehingga game 3 menjadi sudden death.

G3 - Jika saya tak salah ingat, Bagus mengeluarkan Xyz apa itu, lupa namanya, yang 1800 dan ber-Quick Effect bisa memberikan perlindungan 1 turn pada monster dengan mengubahnya ke mode defense. Respon saya adalah summon Armor Master dan Bora. Jika ia tetap mode attack, rule sudden death akan memenangkan saya via Armor Master, dan jika pindah ke defense akan di-tusbol Bora. Checkmate.

Ronde ketiga saya maju melawan Fajar dengan deck Evilswarm.

G1 saya kalah karena Ophion begitu jago dan resource Spell-Trap backup Fajar lebih banyak dibandingkan resource Spell-Trap saya. Detail2nya lupa.

G2 saya balas owning. Tanpa kena damage. Yang seru dari dua game terakhir kami adalah di tiap game selalu ada chain yang panjang sampe Chain Link 4 atau 5 karena saling adu counter. Namun pada akhirnya saya dapat melindungi Beelze di game ini (di game sebelumnya Beelze kena Compul kalau tidak salah) dengan menang dengan direct attack (total damage 10650)

G3 - kita berdua sudah tahu bahwa waktu tinggal sedikit (meski belum time out). Karenanya playstyle pun menyesuaikan. Karena dua-duanya hanya mengincar damage dan tidak terlalu mementingkan advantage, permainannya jadi tarik-ulur yang menarik. Namun setiap damage yang saya terima sudah saya perhitungkan agar tidak pernah melebihi damage yang Fajar terima (at the moment) sehingga tiap turnnya saya selalu memiliki LP lebih tinggi meski kedua pihak sama-sama terus menurun LPnya. Akhirnya benar, timeout dan menang dari hitung LP. Akan tetapi kami berdua bermain tanpa stalling dan bersalaman dgn puas setelah game ini. Sekedar penasaran, kami membuka-buka top deck untuk melihat siapa yang akan menang seandainya pertarungan dilanjutkan. Ternyata jika masih ada waktu, duel masih akan berlanjut hingga kira-kira 5-6 turn lagi

Ronde 4 - vs Tejha dari Pontianak. Guess what, dia membawa deck Harpie! Harpie adalah deck all-time favorite saya. Senang rasanya menghadapi Harpie di ronde ini.

Tiga game. Tiga-tiganya dia selalu first turn Card Car D *sigh*

Sayangnya saya tidak ingat detail-detail yang terlalu detil dari match ini. Yang saya ingat hanyalah saya (saat itu) tidak memiliki cukup resource untuk membunuh Dragossack di G1 sehingga kalah. Lalu game 2 dimenangkan owning dengan Beelze yang One-Man Army (atau lebih tepatnya Two-headed One-Dragon Army) dan game 3 kalah.

Round 5 berhadapan dengan Haris dengan deck Gadget Xyz.

Haris bermain dengan Gadget shenanigan seperti biasa - nyari plus, Xyz jadi monster yang membawa plus lagi (King of Feral Imp atau Gear Gigant), dst. Hanya saja hal itu belum cukup untuk menembus pasukan burung saya G1 menang dengan hanya kena 300 damage dan G2 menang tanpa damage.

FINAL SCORE: 3-2

POST-FIRST ROUND

Akhirnya tidak tembus Top 64 karena yang masuk Top 64 dari masing-masing grup adalah yang menang 4 ke atas. Tapi saya cukup puas dengan turnamen kali ini. Ternyata masih bisa main dengan cukup baik meski mungkin tidak sempurna, dan pertandingan-pertandingannya meaningful dan menarik.

Sekian dari report kali ini. Thanks for reading

Thanks Comics N Games for the great event!

No comments:

Post a Comment